Posisi Paling Strategis: Wapres!


Perkembangan politik, terutama di titik pilpres dan pileg 2009, semakin menarik. Satu sisi, ini menjadi ladang pembelajaran pribadi bagi saya sendiri. Ini bikin pusing, membingungkan sekaligus menaikkan adrenalin.

1. Amien menyuruh merapat ke Demokrat. Di situ pertarungannya adalah antara PAN, Akbar Tanjung (dan Golkar kalau ia berhasil dalam rapimnas nanti) dan PKS. Persoalannya adalah pekerjaan selama 5 tahun ke depan, karena kalau terpilih lagi, SBY dipastikan akan pensiun. Di lain pihak, baris insfrastruktur Partai Demokrat belum terbentuk dengan kuat dan merata, serta belum adanya figur selain SBY dalam partai itu. Jadi, posisi paling strategis untuk 5 tahun ke depan adalah WAKIL PRESIDEN.

2. Rivalitas SBY-Mega semakin tak terkendali. Memang ada satu kemungkinan paket capres lagi, tapi itu akan tergantung seberapa besar dana dari capres tersebut untuk membeli secara borongan partai-partai yang tak mencapai Parliementary Treshold. Harga partai kecil akan sangat tinggi, karena di sisi lain mereka tentu akan berusaha untuk mendekati capres paling kuat yaitu SBY dan Mega. Kalau memakai indikator itu, maka posisi Prabowo dimungkinkan lebih kuat dari Wiranto.

3. Suara real count KPU menunjukkan Golkar sudah mencapai titik 15% lebih. Paling maksimal, Golkar mungkin bisa menyamai atau paling tidak beda-beda tipis saja dengan suara Demokrat di akhir-akhir penghitungan. Faktor untuk itu adalah lambannya penghitungan IT di KPU yang membuat perkiraan suara masuk paling maksimal hari ini (20 April) adalah 20%. Kalau hari ini, Tabulasi Penghitungan Nasional (TNP) jadi ditutup, maka hasil pemilu makin susah diprediksikan. Quick count dalam hal ini, harus diletakkan di urutan paling akhir untuk menghitung di atas kertas, karena penghitungan suara kini ditentukan oleh “kondisi lapangan”. Kalau Golkar dapat mengerahkan mesin politiknya dengan “beringas” seperti Pemilu 2004 dulu, Jusuf Kalla bisa “diselamatkan” dari amukan Akbar Tanjung. Kalau itu terjadi, maka dimungkinkan adanya tiga paket capres-cawapres 2009.

4. PDIP dan Prabowo menjalin kemungkinan paling tinggi untuk berkoalisi karena keduanya mempunyai kans paling besar untuk melawan SBY.

5. Dengan itu, maka harus ada tema besar dalam pemilihan Capres 2009. Saya kira ini adalah proses ‘TRANSFORMASI POLITIK” paling kritis. Itu dengan perhitungan “paling realistis” melihat kondisi sekarang, yaitu kuatnya secara politik sosok SBY dan Mega dalam Pilpres. Namun, kuatnya posisi politik mereka saat ini, menyuratkan dengan tegas bahwa dalam lima tahun ke depan, tidak ada visi perubahan dan kemajuan dari kedua orang ini. Karena itu, sekali lagi, yang menentukan di lima tahun ke depan adalah posisi WAKIL PRESIDEN.

Untuk waktu yang sekian ini, cukup itu dulu. Kritik dan saran silahkan layangkan ke KPU. Saya mau jalan-jalan dulu, nyari angin … (*)

25 thoughts on “Posisi Paling Strategis: Wapres!

  1. Menurut saya hanya akan ada 3 kandidat pasangan capres-cawapres:

    Capres:
    1. SBY dan ?
    2. Megawati dan ?
    3. JK dan ?

    Cawapres paling berpeluang mendampingi ketiga capres diatas antara lain:
    1. Prabowo
    2. Wiranto
    3. Hidayat Nur Wahid
    4. Sri Sultan HBX
    5. Akbar Tandjung
    6. Faddel Muhammad
    7. Soetijoso
    8. Soetrisno Bachir :p
    3

    per 20 april…. SbY-Hatta Radjasa, MEga-PRabowo, JK-Sutiyoso, ….
    kl Akbar berhasil permak GOlkar, maka SbY-Akbar, MEga-Sultan, PRabowo-Sb …..

    Tapi kukira, SbY hanya tinggal milih antara dua yaitu Akbar ato Hatta Radjasa. Syarat Akbar cukup berat, dia mesti kuasai Golkar dulu, sementara sekarang riilnya dia sdg di luar formasi Golkar. Sementara sandungan PR hatta hanya SB, dengan keuntungan dia punya posisi di MPP PAN. Sebenarnya ada calon lain kuat yaitu HNW (PKS), tp ancaman Anis Matta kemarin sangat tak cocok dengan kultur SBY yang orang Jawa. Untuk syarat cawapres yang diminta SBY yg diantaranya loyalitas, itu kebablasan.

    kl Mega calonnya kemungkinan dari tentara lah… Mega sekarang kan menjadi penampung para jenderal yang gondok melihat juniorannya kayak SbY. ada tiga jenderal, Prabowo, Wiranto dan Sutiyoso, tp kukira lebih dekat ke Prabowo. Kl Sultan masuk ke Mega, habislah MEga. Sultan ini kan statusnya sama dengan Akbar di Golkar. 😀

    Like

  2. sy berharap sih amien rais bersikap untuk kontra terhadap SBY, seperti Sutrisno Bachir yg berani melawan SBY dengan wacana koalisi PAN&GERINDRA, tapi mungkin pa amien ini mempunyai pertimbangan yg realistis terhadap kondisi peluang para Capres yg akan bertarung nanti.seperti yg dikatakan pa amien kemarin, SBY sudah unstoppable/tidak dapat bisa dihentikan lagi.
    klo hitung-hitungan-nya seperti bang nirwan katakan, bahwa harga spesial posisi wapres nanti. sy harap bila JK atau kader Golkar terpilih menjadi cawapres-nya SBY, seyogyanya PAN,PKS, dan partai islam lainnya menjadi oposan bagi pemerintahan mendatang…
    sy kira terlalu murah bila PAN atau PKS hanya mendapat jatah mentri…

    saya sih berharap :

    SBY – Drajat Wibowo

    saya kira, saat ini (gak tau ini kalau setelah putusan KPU soal perolehan suara sudah resmi) pertarungannya adalah antara Hatta Radjasa dgn Akbar Tanjung untuk SbY. Dgn model begini, kl pun kalah oleh Akbar maka Dradjad yang memang sudah lama tak mau nyaleg (itu artinya persiapannya ke kabinet sudah lama n serius), bakal ke kabinet perekonomian dgn Hatta yg masih di sekretariat negara. Kl itu terjadi, maka orientasi ekonomi RI 5 tahun ke depan akan berubah drastis, walau itu tak akan didiamkan oleh boediono-sri mulyani cs. MUngkin saja, itu hasil pertemuan AMien dengan SbY kemarin itu. Kukira Amien masih seperti yg dulu, dan kali ini, di tengah suasana krisis ini, dia sudah tidak mempertimbangkan dirinya lagi, tapi bagaimana menyelamatkan negara dan reformasi ini. Jadi, ini tak sekedar realistis semata, tapi lebih dalam dari itu. Sy kira, ini masih akan sangat menarik, sangat-sangat menarik. 🙂

    Like

  3. Boleh dong ikut berprediksi seandainya :

    1. SBY : Mega => SBY akan menang telak (PDIP sebagian punya Mega dan sebagian lagi punya Moncong Putih).
    KPU sebaiknya tidak perlu repot2 untuk mengadakan Pemilu, tapi kalau diselenggarakan juga dengan formasi yang demikian agar KPU tidak terkena sanksi sebaiknya diberikan batas toleransi selisih berapa persen.

    2. SBY : HNW => Baru ini seru karena banyaknya masyarakat menghendaki agar HNW mau berkiprah sebagai capres 2009-2014, kalau yang ini ada perlawanan hebat dan pasti akan ramai sebenar-benarnya pesta demokrasi. (wakil presiden juga ikut menentukan)

    3. SBY : HNW : MEGA : JK : AR : WR : HBX => yach sebanyak-banyaknya calon saja. (dan dipastikan DPT nya sudah beres)

    Apa sudah tidak ada figur lagi yang berani maju ?

    HNW terganjal anis matta. anis terlalu gampang dipancing. tipikal orang makassar, hampir sama kasusnya seperti JK ketika didesak DPD DPD yang tak sabar menunggu pileg.

    Like

  4. Maaaakkkkkk……., hare gene masih adu ilmu???. Siapapun Capresnya yang penting malam sebelum pemilihan harus ada serangan “money politic”, kalo nggak ada kami rakyat Indonesia tidak akan memilihnya. Setuju?????

    hahahahhaa

    Like

  5. Sebenarnya siapapun lawan SBY semuanya bakal keok. Perbedaannya adalah persentasinya. Kalau dengan JK, kemenangan SBY vs Mega 90:10, kalau dengan Akbar 80:20, kalau dengan HNW 70:30 dst, Kalau dengan calon internal demokrat 50:50.

    Mega, Wiranto, Prabowo aja sekarang lagi berpikir dua kali untuk maju nyapres, jadi-nya cari alasan untuk boikot pemilu. Mereka ragu karena:

    1. Sudah pasti kalah
    2. Mereka harus ngabis-ngabisin duit untuk kampanye yang tak ada gunanya
    3. Kabar burung mengatakan, tidak ada konglomerat yang mau jadi bandar, karena dipastikan SBY bakal menang.
    4. Banyak simpatisan PDIP-Hanura-Gerindra malah “demen” SBY saja yang jadi presiden kali kedua.

    Satu yang menarik pemilu kali ini. Karena “perangai” orang Indonesia itu cuma ngejar jabatan, sehingga tatanegara kita hancur lebur. Tak ada yang rela tak punya jabatan.

    Golkar saja ngemis cawapres ke SBY, Partai menengah komit koalisi dengan SBY. Kata Ruhut, PDIP juga buat kontak “underground” agar bisa koalisi dengan PD, kayaknya orang-orang Mega sudah kapok tak punya proyek. Gerindra & Hanura tak cukup suara. Lalu bagaimana dengan pesta demokrasi/pemilu?? Mau diterusin nggak yah? Dasar mental kuli.

    Semuanya pada takut Mantab alias “Makan Tabungan.” Seperti pengakuan Yusri yang sudah MAnTAB beberapa tahun belakangan. Sekarang malah tak nyapres lagi.

    pertandingan belum dimulai dan karena itu belum jg berakhir. 🙂

    Like

  6. siapa yg bilang orang PDIP demen SBY .??!!
    omong kosong kau poltak ..!!!

    SBY adalah musuh bersama titik.

    kalau ada orang PDIP bilang demen sama SBY ..ah itu akal akalan orang demokrat saja …(mental pelacur).

    SAY NO TO SBY….!!!

    Like

  7. mau sby,mau mega…terserah…..hanya ada pendapat sedikit neh untuk bang nirwan. Kalau tidak salah perah menulis SBY memakai ekonomi neoliberalisme…….tetapi Amin rais mau ke SBY tuh……berarti setuju donk dengan neolib-nya…..politik…..politik…..

    liberalisasi perekonomian adalah kesalahan utama pemerintahan SbY dan MEgawati di masa reformasi yg menjadikan bangsa ini menjadi bangsa kuli. Itu akan menjadi catatan sejarah bagi keduanya. Persoalannya bagaimana melawan itu dengan realitas politik yg justru mengerucutkan nama Mega dan SbY (dan JK)?

    Masuknya nama drajad wibowo (jgn lupa ada paket Didik J Rachbini dan Faisal basri) dalam pertarungan ke eksekutif bidang perekonomian adalah perlawanan kepada neoliberalisme. Untuk itu, mesti ada cantelan di tingkat RI 2, dan dari perspektif keparpolan Amien, itu jelas mengarah ke dua nama yaitu Hatta Radjasa-Sb. Untuk bisa melakukan itu, maka harus ada format koalisi antara parpol AMien dan SbY. boediono-srimulyani dan pengusaha-pengusaha serta kalangan bUMN, plus luar negeri (dan korporatokrasi asingnya) tak akan menyerahkan begitu saja perekonomian ke Amien Cs… Pertarungan melawan neoliberalisme tak akan mudah. so, bagi saya, until now, Amien tetap anti neoliberalisme.

    Like

  8. SBY adalah musuh bersama titik?
    Iya memang beliau musuh bersama mereka lawan2 politiknya.

    Tapi SBY adalah temannya rakyat.

    Like

  9. Aiii.. mak jang… Sorri bagi yang tak suka. Itu berdasarkan beberapa polling. Tapi tanpa survey itupun, pas pemilu kemaren banyak orang di jalan-jalan teriak “PDIP partaiku SBY presidenku”

    Itu fakta di lapangan. Aku ajapun bingung, kenapa fenomena ini bisa terjadi. Mungkin tak bermaksud men-generalisir. Peace

    Like

  10. Paparan di atas masih belum menjelaskan apa maksu dari kalimat.., “Karena itu, sekali lagi, yang menentukan di lima tahun ke depan adalah posisi WAKIL PRESIDEN..”

    Mohon penjelasannya… 😉

    males ah. hahahahaha … 😛 kukira, dengan dua nama yang mengerucut, SbY dan Mega, di pentas pilpres, harus banyak yg dilakukan. SbY kalau terpilih lagi, jelas tak bisa lagi mencalonkan diri. sementara Mega, kalau terpilih, lima tahun ke depan usianya sudah akan sangat tua. Mereka akan sangat realistis dan pekerjaan paling utama mereka hanya satu: menyiapkan pewaris kekuasaan. itu menjadikan pekerjaan-pekerjaan pemerintahan kemungkinan akan diporsir ke wapres. Dengan kekuasaan mengelola pemerintahan, siapa yg duduk di kursi RI2 akan semakin kuat. karena wacananya adalah wapres masih akan diisi oleh orang politik, maka parpol yang duduk di RI2 akan punya amunisi super menghadapi pemilu 2014. ITu dgn perhitungan tidak ada impeachment di lima tahun itu. Namun, Impeachment akan menjadi bayang-bayang pemerintahan, karena siapapun yang menang akan menjadikan pihak yg lain menjadi oposisi. Oposisi ke depan akan semakin radikal. jika dengan perhitungan SbY memenangkan pertarungan, maka PDIP, PRabowo (Gerindra) dan wiranto (Hanura), dan mungkin GOlkar (walau saya meragukan mereka menjadi oposisi), akan menjadikan masa lima tahun itu sbg arena pertempuran yang luar biasa, karena orang-orang seperti MEga, Prabowo dan Wiranto sudah dua kali dipermalukan oleh SbY dalam perebutan kekuasaan. Kukiran memang ada karakter dari babad konflik politik di tanah Jawa di ranah itu. Keuntungan terbesar dari pertarungan itu ya, si wapres. Mungkin itu. 🙂

    Like

  11. Kalau logika linear yang digunakan, aku setuju dengan analisa tersebut.

    Persoalannya yang terjadi nanti sesuatu yang anomali…

    Hahahahaha… 😛

    tenang saja, blog ini terbuka untuk analisa yang tak setuju dengan pendapat saya. 🙂 yg anomali sudah menyelip di situ. mgk jd agak asyik kl “indikator” soal-soal mistis dan mitos jg diikutkan. 😛

    Like

  12. Aku akan tetap setia pada PDIP jika yang menjadi cawapres adalah Puan Maharani bukan Megawati!

    Puan Maharani untuk 2014!

    Like

  13. liberalisasi perekonomian adalah kesalahan utama pemerintahan SbY dan MEgawati di masa reformasi yg menjadikan bangsa ini menjadi bangsa kuli. Itu akan menjadi catatan sejarah bagi keduanya. Persoalannya bagaimana melawan itu dengan realitas politik yg justru mengerucutkan nama Mega dan SbY (dan JK)?

    Masuknya nama drajad wibowo (jgn lupa ada paket Didik J Rachbini dan Faisal basri) dalam pertarungan ke eksekutif bidang perekonomian adalah perlawanan kepada neoliberalisme. Untuk itu, mesti ada cantelan di tingkat RI 2, dan dari perspektif keparpolan Amien, itu jelas mengarah ke dua nama yaitu Hatta Radjasa-Sb. Untuk bisa melakukan itu, maka harus ada format koalisi antara parpol AMien dan SbY. boediono-srimulyani dan pengusaha-pengusaha serta kalangan bUMN, plus luar negeri (dan korporatokrasi asingnya) tak akan menyerahkan begitu saja perekonomian ke Amien Cs… Pertarungan melawan neoliberalisme tak akan mudah. so, bagi saya, until now, Amien tetap anti neoliberalisme. (kita lihat saja bang,apakah asumsi bang nirwan benar atau tidak,untuk sementara asumsi bang nirwan bisa dibilang benar)

    yup aku setuju, ini memang sementara. anginnya terus berubah. 🙂

    Like

  14. Dasar para politikus. Hanya mencari kekuasaan. Kata-katanya tidak bisa dipegang.
    Bagaimana mental masyarakat bisa bangkit dan berubah, jika seorang tokoh bisa dengan mudah menjual ide perubahan dengan kaum “feodal” hanya lantaran ingin menang dalam pertandingan. (Mengerti kan maksudnya?)
    Jika hal ini terjadi,maka politik memang jauh lebih busuk daripada harumnya.

    Ada banyak variabel dlm kondisi yang sangat-sangat tak menguntungkan bagi reformasi dan perubahan. let’s see.

    Like

  15. Posisi paling strategis untuk Capres atau Cawapres, tampak nyata perkembangannya informasi dari berbagai media yang terlihat hanya memperebutan kekuasaan saja, sementara tidak mempedulikan pada masyarakatnya yang butuh perbaikan di segala hal dan yang didapati semua ini hanya slogan2 belaka.

    Tidak ada yang mau mengalah menghitung untung dan ruginya kepentingan negara diabaikan, perolehan suara dijadikan acuan untuk jadi yang no. 1,

    Masih banyak warga Negara Indonesia yang dapat dijadikan orang no 1 dan 2, tinggal butuh komitment dari partai2 untuk dapat mengusungnya.

    === Harapan Itu Masih Ada ===

    Like

  16. pks juga menginginkan kekuasaan kan ???

    pks menghitung untung-rugi juga kan ???

    so pks sama dengan partai lain (itu maksimal), akan lebih buruk bila ternyata menjual dakwahnya untuk kekuasaan.

    Like

  17. @ biru putih

    Menghitung untung ruginya sangat memungkinkan sekali, karena dalam koalisinya bila tidak berkepentingan pada rakyatnya dalam mengusung perubahan dan perbaikan dalam mewujudkan kesejaheraan yang berkeadilan hanya kekuasaan semata akan menjadi bahan perhitungan.

    Perolehan suara belum final, koalisi jangan diburu-buru.

    === Harapan Itu Masih Ada ===

    Like

  18. @Biru putih
    ngomomng apa lo…..! isinya cuma membenci pada parte laen aja, liat to partemu bener apa enggak ?
    dasar biru putih ……………!!!!!

    =======harapan utk kamu sudah nggak ada===========

    Like

  19. @bujang lapuk

    itu fakta bung….

    “ancam-mengancam.. dakwah kok mengancam ???”

    “suharto guru bangsa .. haha reformis gadungan …. suharto emang guru korupsi Lo!!!”
    “iklan tokoh NU & Muhammadiyah… ga punya tokoh ya ??? gak pernah silaturahmi ma pihak keluarganya … mana ukhuwah ilamiyah Lo ???”

    “panti pijet…. udah diakui ybs .. mo omong apa Lo???”

    “ngasih bantuan …. tapi minta balasan (apalagi …pake dana orang lain diaku milik pks,) itu yg dinamakan dakwah ??? ” keblinger Lo !!!

    hidup dakwah (dakwah yg bener mode:ON)

    =====harapan buat kmu sdh gak ada, 8 persen …. itu mentogggg=======

    Like

  20. dua orang ini gila semua apa..?!!!!!!!!!!!!!!!!
    Biru putih/b.lapuk), orang komentar sama endoossnya
    hahahaha

    Like

  21. @biru putih
    Emangnya parte kamu dapat berapa persen sih..!
    klo kamu ikut partenya SBY nggak mungkin komentar seperti itu, PAN juga gak mungkin ? o iya mungkin parte kamu yang berlambang kodok , ato kamu pengikut Bintang Pamungkas ato juga pengikut Ki Gendeng Pamungkas hahahahahaha

    Like

  22. @bujang lapuk

    respon untuk pernyataan sy tgl 2 Mei 2009 pukul 2:12 pm kok gak nyambung yak?

    lo tidak perlu tau parte gwe dapat berapa persen.

    yang penting tidak mempolitisir agama dan tidak plintat plintut….

    hidup partai kodok pamungkas
    wakakakaka

    ==harapan buat kamu nggak ada 8% dah mentoggg==

    Like

Leave a comment