Menuduh Orang Batak


sisingamangarajaBlog bertajuk lapotuak.wordpress.com jelas adalah sebuah tuduhan paling menyakitkan yang diterima suku bangsa Batak soal komik penghina Nabi Muhammad. “Orang Batak” seolah-olah menjadi tersangka utama dalam kasus itu. Ada dua senjata yang langsung diarahkan yaitu primordialisme dan agama. Dua-duanya masuk kriteria titik utama untuk mengobarkan peperangan: SARA.

Saya kira ini berdasarkan asumsi tak beralasan yang masih dihinggapi segelintir orang, yaitu mengidentikkan antara “batak” dengan agama non muslim. “Lapotuak” itu memanglah istilah batak namun mengindentifikasi Batak menjadi nonmuslim adalah kesalahan yang sangat-sangat besar. Beberapa saat yang lalu, sebuah blog dikabarkan memposting sebuah tuduhan bahwa yang membuat dan menyebarkan komik penghina nabi Muhammad itu adalah suku bangsa Batak. Yang kena tuduh langsung meradang dan mengancam memperkarakan. Akhirnya, postingan itu dicabut.

Belum ada bukti kalau tersangka komik penghina nabi Muhammad itu adalah orang Batak dan beragama non muslim. Namun, persangkaan itu tumbuh, saya kira, karena masih adanya identifikasi batak=tak Islam. Sekali lagi itu tak benar.

Soal itu memang merisaukan. Abang-abang senior saya, sejak lama membikin organisasi “Persatuan Batak Islam”. Saya mengira ini adalah semacam perlawanan terhadap stigmatisasi orang Batak ke hanya satu agama tertentu saja. Tidak hanya terhadap “batak tak islam”, namun juga terhadap persangkaan negara, suku bangsa lain dan seluruh masyarakat terhadap definisi “Batak”.

Dalam kenyataannya, ada tiga “agama” yang dominan dipeluk oleh suku Batak: Islam, Kristen dan Parmalim. Untuk yang terakhir ini, seorang dosen saya memasukkan “parmalim” dalam kriteria agama. Masuknya Parmalim dalam “aliran kepercayaan” dinilai hanyalah sebuah metode dari pemeluk agama ini agar tidak diberangus dalam “Pancasila” yang hanya mengizinkan lima agama di Indonesia yaitu Islam, Kristen Katolik, Kristen Protestan, Hindu dan Buddha. Dengan masuk sebagai aliran kepercayaan, maka parmalim tidak akan diberangus oleh pemerintah. Tap MPR soal aliran kepercayaan ini, seperti yang bisa diduga, dibikin di zaman Soeharto.

Dulu sempat terjadi di masyarakat, kalau seseorang Batak tak akan diterima di pemukiman muslim. Itu karena stigma “batak=tak islam” ini. Itu merisaukan betul, karena stigma itu kemudian menyebar sampai ke ranah sosiologis, politik ekonomi dan budaya. Orang Batak yang beragama Islam dicurigai “tak benar Islamnya” ataupun “muallaf alias baru masuk Islam”. Kebalikannya, orang Batak yang Islam dianggap “murtad” dari ke-Batak-annya alias sudah tak Batak lagi. Orang Batak Islam kemudian menjadi kaum yang dipinggirkan.

Padahal, orang Batak yang sejak lahir sudah beragama Islam sudah tak terhitung lagi banyaknya. Bahkan, banyak orang Batak yang menjadi penyebar, pendidik, ustadz, pembangun sekolah dan madrasah Islam, pengurus dan pemimpin organisasi keislaman dan seterusnya.

Senioran saya di jurnalis, Abyadi Siregar, bahkan pernah mengatakan, “Saya ini sejak masih di sini (dia menunjuk dengkulnya), sudah Islam dan sudah Muhammadiyah,” katanya. Bang Regar ini sekarang menjadi Wakil Sekretaris Persatuan Batak Islam Sumut dan Wakil Sekretaris Pemuda Muhammadiyah Sumut. Dia berasal dari Pahae Jae, sebuah daerah yang terletak di Kabupaten Tapanuli Utara, sebuah kabupaten yang sering diidentikkan sebagai “kawasannya non muslim”. Ayahnya adalah Kepala Sekolah Madrasah Muhammadiyah di Pahae.

Kawan saya kuliah bernama Muhammad Risfan Sihaloho. Dia ini mantan Ketua Senat mahasiswa fakultas sospol. Dari namanya saja, ketahuan kalau dia orang Islam. Namun, ketika dia ditanya namanya dan dia mengatakan, “Sihaloho”, orang akan berprasangka, dia ini bukan Islam. Dari marganya, orang mungkin saja langsung teringat dengan Aberson Sihaloho, pengurus PDIP yang beragama Kristen. Padahal, ayah kawan saya ini adalah guru sekolah Muhammadiyah di daerah Pasaman, perbatasan antara Sumut dan Sumatera Barat. Dia satu kampung dengan teman saya juga, Abdurrahman Rangkuti. Keduanya ini “Muhammadiyah tulen”. Kalau Anda bercerita soal klenik, takhyul, hantu dan segala macamnya, Anda akan diketawain oleh mereka dan ditantang untuk menunjukkan hal itu di hadapan mereka.

Ada lagi nama abang-abang saya yang lain seperti Andi Nasution, Agus Salim Ujung, Mayjen Simanungkalit dan lain-lain. Ini adalah orang-orang Batak yang komitmen keislamannya sungguh luar biasa.

Jadi kalau sampai ada orang yang mengidentikkan Batak=tak Islam, bagi saya, orang itu tololnya ‘gak ketulungan. Dus, kalau ada yang memasukkan kriteria orang Tapanuli=Tak Islam, bagi saya, dia ini adalah orang bodoh, primitif, dan “orang yang tak tahu ditidaktahunya”.

-0-

sumber foto: www.foto-foto.com

28 thoughts on “Menuduh Orang Batak

  1. orang yang masih mengidentikkan Batak=non Muslim
    merupakan pelecahan terhadap etnis Batak
    sekaligus memperlihatkan kedangkalan
    pemahamannya trhdp eksistensi dan sejarah Batak
    Eniwei, dlm kapasitas sebagai Wasekjen DPP PBI
    (Persatuan Batak Islam), sy kecewa dn prihatin
    jika Batak dikait-kaitkan dgn hal-hal
    yg merugikan kpntingan Islam….
    Sebab Batak hanyalah sebuah etnis,
    dan tak ada kaitannya dengan agama manapun
    Batak ada yg Muslim, Kristen, parmalim, dll.
    Btw, Tukang Ngarang yg msh berstatus DPO (Buronan Negara Api)
    yang tak kunjung ketangkep ini juga Batak,
    tapi dia dikenal sbg pemikir muda Muslim
    yg kritis, inklusif dan shalatnya jarang
    bolong kecuali lagi kepepet….ehem 😆

    aduh makjang…jangan buka rahasia, bang… masih buron ini … hahahaha 😛

    Like

  2. penghina Nabi Muhammad adalah perorangan bukan atas nama suku atau bangsa… jadi mau orang jawa,batak, sunda, bugis atau siapa aja perlu dihukum titik, jangan memecah belah..!

    Like

  3. Masih banyak batak muslim lainnya yg terkenal saat ini seperti Aulia Pohan, Al Amin Nasution, Rusli Simanjuntak, dll

    Koruptor memang hebat, mampu melintasi suku bangsa dan agama. Nama-nama yang Anda sebutkan itu pencemar lingkungan saja.

    Like

  4. dulu ada juga orang batak yang menjelek2kan islam dan indonesia di youtube tapi sekarang udah di-banned. keberadaannya menyulut kemarahan batak muslim dan non muslim yang bisa menerima perbedaan pendapat, karena jelas dia mengatasnamakan tanah batak dan logat bataknya super kental. mungkin sekarang gilirannya main di wordpress 🙂

    Like

  5. Kalau mau menyerang suatu agama jangan memakai embel2 suku yang akan memicu sentimen terhadap orang batak. Gara-gara nila setitik rusak batak sebelanga 🙂

    Di Tapanuli Selatan Para Syekh Thareqat banyak dari orang batak dan sudah pasti sangat dalam Islam nya. Mursyid Thareqat Naqsyabandi yang mempunyai murid lebih 20 juta orang sekaligus seorang ilmuan yaitu Saidi Syekh Khadirun Yahya di Medan bermarga Harahap dan gurunya Syekh Muhammad Hasyim di Padang bermarga Lubis bahkan Syekh Abdura’uf As-Singkili yang bergelar Syiah Kuala itu bukan orang Aceh akan tetapi orang Batak bermarga Sinaga.

    Jadi, jangan pake embel2 Batak kalau mau berbuat tercela…

    Like

  6. saya sangat prihatin atas kejadian ini…..
    luar biasa jahat orang yang mengadu domba antar umat dan antar suku….
    Semoga Petrus Golose sang ahli Cyber ….
    kalok perlu mintak bantuan Roy “Telematika”Suryo ??????

    yang penting kita sesama anak bangsa gak usah terpancing
    atas intrik ini….

    Like

  7. Banyak orang jadi batuk karena komik menghina nabi Muhammad. Cuma saya heran, kok sumber batuk itu dari lapotuak.Padahal ada iklan di tivi bilang, jika batuk ya… dikomik aja!!! kok repot-repot.

    Tapi menghina Nabi memang perbuatan terkutuk. Dan tudingan Batak sebagai pelakunya, jelas tidak jelas. Kasihan juga jadi orang Batak. Padahal, belum tahu dia : Batak do ahu, alai Islam do daba.

    Like

  8. Mudah-mudahan yang membaca dan memberi komentar tulisan ini, bukan orang-orang yang lapar. Soalnya bila lapar, gampang terbakar

    Like

  9. Assalamualaikum Wr wb

    Itu bukti pengecut dan kecil jiwanya bang. pemecah belah.

    Aku Islam. Dan Batak.

    Aku mengundang abang dan teman2 semua untuk berdiskusi ke blog ku.

    menyumbang saran, kritik, ide, dukungan, diskusi..

    dan tentu saja sama2 berjuang merealisasikan agenda tindak nyata MEMERANGI blog dan orang2 penista Nabi Muhammad SAW

    dasar dodol tuh orang memang, lonyot dia lah pokoknya …

    Like

  10. setuju….aku acap kali kesal ungkapan itu, bukannya terbawa isme melainkan menghapus sterotipe semacam itu… dari kakek buyut aku dah islam,

    hidup batak islam!

    Like

  11. Anda harus tahu. Danau Toba (Thoyyiba: Bahasa Arab, yang bermakna indah). Samosir (Misriyyun: Bahasa Arab, yang bermakna orang-orang Mesir). Huria –kita boleh ambil dari penggal kata Huria Kristen Batak Protestan, HKBP– anda harus tahu, (Qoryah: Bahasa Arab yang bermakna kampung, kawasan, negeri). Banyak lagi kawan, dan masih harus kusimpan untuk saat yang tak lama lagi harus terbuka juga.

    Tetapi kalau disebut LAPOTUAK, ya itu sahit (penyakit) bagi saudara-saudaraku Batak Toba non muslim.
    Anda harus tahu.

    Jika saudara-saudara kandungku Batak Toba itu sambil minum tuak makan tambul biang (daging anjing), ya itu bentuk “sahit” yang lain. Mereka tak peduli saja. Di Amerika, atau katakanlah di Jerman sebagai asal dari Tuan Ludwig Nommensen, The Priset King of Toba Batak Christian peopple, ada apresiasi yang amat tinggi terhadap biang. Lihatlah, ada rumah sakit hewan (termasuk untuk melayani biang), ada salon biang, siapa yang makan biang dianggap bar-bar. Tak percaya, bung? Pergi ke sana, biaya tanggung sendiri tentunya. Jadi ada paradox. Sebuah Paradox.
    Anda harus tahu.

    Saudara-saudaraku Batak Toba, sebagaimana aku sendiri, terbuka sekali untuk kemajuan dan amat gemar berdiskusi. Titik noktah yang selalu muncul dalam citra umum yang memposisikan Batak sebagai (selalu) nonmuslim, mungkin telah menginspirasi pembuat informasi pengacauan itu. Padahal Batak itu ya damai-damai saja. Bahwa di sekitar kami Batak Toba ada pengacau, ya di mana-mana itu juga ada.
    Anda haruslah tahu.

    Like

  12. Saya menaruh keberatan yang dalam anda mencantumkan foto (atau yang dianggap foto) diri Sisingamangaraja XII dalam artikel ini, dengan alasan:

    1. Ternoda nanti yang baik-baik.
    2. Foto diri Sisingamangaraja XII tidak ada, hanya reka-reka begitu saja. Seseorang yang dimakamkan di SOpo Surung Balige (yang oleh Belanda dan Indonesia disebut makan Sisingamangaraja XII) bukanlah makam beliau. Beliau, bukan karena kesaktian, tetapi hanya karena taktik jitu saja, selalu lolos dari kejaran Belanda. Satu ketika pertempuran dimenangkan Belanda dengan hasil seseorang yang mengaku AHU SISINGAMANGARAJA tertangkap dan tertembak. Mayatnya diusung ke kota Balige, dipertontonkan kepada publik, disuruh-kenali. Orang-orang memang mengatakan “ondo tahe Sisingamangaraja (inilah memang Sisingamangaraja) sambil berlalu dan di dalam hati mereka dengan puas berkata “mampus kau Belanda, yang kau bunuh itu pembantu Sisingamangaraja”.
    Usulku, illustrasi photo buat aja yang lain (bisa pakter tuak yang bising dan barbar, bisa gambar supir2 sudaco yang patenteng-patenteng, bisa gambar orang-orang Batak yang doyan partai politik, atau yang lain). Sekedar usul aja.


    Saya sebenarnya kurang paham juga, apakah orang Batak dulu itu, gemar, suka, atau malah punya kemampuan melukis potret. Di sisi lain, Belanda tentu sudah memiliki lebih dari sekedar kemampuan orang biasa untuk melukis. Vincent Van Gogh (1853–1890) contohnya. Banyak kontroversi soal Sisingamangaraja ini dan banyak tafsir. Saya meletakkan foto itu berdasarkan asumsi umum model Belanda saja: Batak is Sisingamangaraja … Foto ilustrasi di atas itu sendiri banyak versinya, ada yang “sorban”-nya hitam ada juga yang putih, ada yg kabur, ada yg mencong, macamlah .. 😀 Jalan tengahnya, ya, saya ambillah yg ini. Jadi untuk sementara ini, marilah kita nikmati ilustrasi ini dulu. 🙂

    Saya juga sudah mendengar soal makam “asli” itu, melihatnya, dan tentu saja ada beberapa pesan dari penjaga makam soal “informasi rahasia” tentang makam itu. Bila benarlah itu makam Sisingamangaraja XII, untuk ukuran seorang raja bila dibandingkan dengan Soposurung itu, memang tak patut dia diperlakukan demikian. 🙂

    thanks atas komentarnya.

    Like

  13. Salam,

    Kalau ada kasus penodaan agama, serahkan langsung ke yang berwajib. Tidak perlu dikomentari terlalu panjang, apalagi sesama orang Batak jadi salah paham, baik itu Kristen maupun Islam.

    Orang-orang Batak Kristen yang suka menghina agama lain itu sangat sedikit jumlahnya. Paling mereka beberapa org saja. Jadi bagi orang Batak yang jadi korban jangan diambil hatilah..

    Pemerintahpun seharusnya merespon cepat, karena ini masalah serius yang menyentuh integritas bernegara. Alah.. mereka sudah tahu pelakunya itu semua.

    Dulu di Sumut juga ada oknum hariansib yang terlibat dengan penodaan agama. Dan tampaknya dimotivasi oleh kefanatikan agama yg sempit. Latar belakang lain adalah mantan preman yang ingin mendulang rezeki.

    Kalau giat bergaul, di Jakarta juga ada kelompok Batak yang suka menghina agama Islam. Kebanyakan mereka preman tapi suka memakai simbol-simbol agama. Tempat diskusinya di sebuah gudang kargo yang kalau malam jadi diskotik, di situ juga ada studio musik. Org2 beken sering diundang baik petinggi partai maupun polisi yang semuanya halak hita.

    Anak-anak mereka pada suka musik dan aktif dengan kegiatan-kegiatan bisnis, tapi sayangnya sangat radikal. Mereka punya banyak blog yang meninggikan kristen tapi menghina Islam. Blog-blog itu semua hampir mempunyai link lapo tuak yang tampaknya dikelola seorang wartawan radikal yang suka menghina agama dan pintar buat kartun.

    Seorang teman kristen yang juga dekat marganya denganku mengatakan bahwa walau mereka radikal dan aktif di dunia maya, jumlahnya toh juga sedikit. Tidak banyak, tapi bapak-bapak mereka itu beken. Walau mantan preman, tapi banyak yang sudah jadi pengusaha, pengacara, petinggi partai oposisi di Indonesia dll yang sering bergaul dengan kepolisian maupun TNI. Banyak diantara mereka yang sangat mengidolakan TB Silalahi, sebelum dia tersangkut korupsi.

    Teman-teman halak hita…Dongan Batak

    Arif dan bijaksanalah… banyak juga saudara kita yang Batak kristen yang memang betul ingin beragama dan harmonis, dibandingkan mereka yang hanya ingin buat rusuh dan perusak keharmonisan beragam di Indonesia. Pandai-pandailah memilah.

    Seorang teman saya yang aktivis gereja di Bekasi pernah bercerita bahwa salah satu kubu pengurus salah satu gereja Batak di Bekasi pernah mengompori/memberi duit tukang-tukang becak bekasi yang kebanyakan muslim untuk melempari gereja tersebut. Aneh, selidik punya selidik…. pengurus itu tidak mau diganti/dimutasi dengan pengurus yang baru, jadi memprovokasi sebuah kerusahan yang tampaknya antara agama, padahal hanya konflik internal di gereja itu antara dua kubu yang beda ephorus.

    Teman-teman saya kebayakan oranga Batak kristen, sama seperti saya yang batak tapi Islam, selalu menginginkan kedamaian. Kelompok-kelompok kecil yang haus kekerasan, kerusuhan dan imperialistik itu janganlah merusak persahabatan kita antara orang Batak. Tahukah anda bahwa orang Batak tidak saja ada Islam, Kristen, Parmalim, tapi sekarang sudah banyak yang kong huchu, buddha, hindu dll.

    Di Bali saya pernah bertemu orang Batak yang Hindu. Jadi tetaplah damai sesama Batak serahkah kelompok pengecut itu kepada kepolisian. Mari membahas topik yang lain

    Parhudamdam

    Informasinya jelas berharga. Seandainya saja semua orang Batak itu seperti Anda, tak ada yang perlu dikhawatirkan untuk membahas soal itu. Tapi bila semua tak seperti Anda, maka kekhawatiran soal “identitas” Batak ini akan terus ada. Kepolisian jelas menjadi “tersangka” dari lambatnya penyelidikan soal itu. 🙂 terima kasih atas komentarnya

    Like

  14. “Jadi kalau sampai ada orang yang mengidentikkan Batak=tak Islam, bagi saya, orang itu tololnya ‘gak ketulungan. Dus, kalau ada yang memasukkan kriteria orang Tapanuli=Tak Islam, bagi saya, dia ini adalah orang bodoh, primitif, dan “orang yang tak tahu ditidaktahunya”.”

    Tidak bilang Batak mayoritas adalah non muslim, juga sama tololnya.

    hitung ulang aja lagi, hihihihi 😛

    Like

  15. Silahkan saja hitung. Tapi jangan lupa orang Batak yang diperantauan kawan. Walaupun KTPnya setempat, tapi masuk demografinya Tanah Batak. Kalau penghitungan dilakukan di Tanah Batak saja, jelas sedikit, lha wong pada merantau semua. Tinggal oppung2nya saja tinggal di kampung.

    Saya yakin perjumpaan suku-suku lain dengan orang Batak memang mendukung stigma Batak = Non muslim. Kalau tidak, kenapa tidak batak muslim yang jadi stereotype.

    Stigma itu maknanya cap buruk. Anda bangga dengan itu?

    Like

  16. Yang menganggap buruk kan yang tidak tahu/mengerti.

    Apa itu salah kalau agama saya tidak melarang makan babi? Bukannya agamaku agamaku, agamamu agamamu?

    Agamaku memang bukan agamamu. Lantas kenapa agamamu menghakimi aku?

    Tapi kalau stigma itu jumlah populasi Batak non muslim dimaknakan sebagai sbg sesuatu yg buruk….tanya yg punya pikiran buruk.

    Wah, saya sama sekali gak ngerti soal agama Anda dan sy gak punya urusan soal itu. 😀 Gini, stigma itu artinya cap buruk, itu definisinya. Padahal, batak itu tak identik dengan non muslim. Itulah, ‘kan jadi aneh, kok sm org luar Batak tiba-tiba dituduh dan diidentikkan dgn non muslim. Wadoh, aturan mana pula itu! Enak aja! “Non muslim gundulmu itu,” aku bilang sm mereka, “Biar kau tau saja ya, aku ini Batak Islam, catat itu baik-baik. Tau kau, justru orang Batak-lah yang membesarkan Islam itu di tanah Sumatera ini. Biar kau tau!”

    Like

  17. ah jangan kabur dari topik dong.

    Kan Anda yg tanya ttg Stigma. Kujelaskanlah SIAPA yg punya stigma. Masalah Anda dicap sebagai non muslim dan menjadi marah , jelaskanlah kenapa marah? Bukankah kemarahan Anda itu karena stigmanya? 😛

    Kenapa dianggap sebagai penganut agama tertentu membuat anda marah?
    bukannya semua orang sama kedudukannya?

    Yang membuat Batak orang Batak masuk Islam itu karena penyerangan kaum Wahabisme (Tuanku Rao) terhadap Batak di Mandailing dan Tapsel. Yang di pesisir Barat ya orang2 Melayu, dan Aceh. Bukan orang Batak sendiri membesarkan Islam. Pongah sekali Anda meniadakan ulama2 Padang, Aceh, Melayu dll.

    Tapi kembali kebahasan kita : itu bukan berarti Batak mayoritas Non-Kristen.

    hahahahahahahaha….geli saya. well, tidak terlalu sulit memprediksi jalan pikiran Anda. 😀

    Saya sarankan, anda menelaah lagi baik-baik tulisan saya. Kl tidak nanti yg ada pengulang-ulangan saja. Cukuplah saya kira, tulisan saya di atas sebagai pendapat dan sikap saya, untuk anda renungkan baik-baik. Salam untuk anda.

    Like

  18. Horas,
    tukang ngarang, kenapa anda marah dan terkesan tersinggung jika dikatakan sebagai non muslim? (karena “stigma” orang batak demikian). sebagai non-muslim saya banyak bergaul dengan orang2 muslim dari semua etnis. kawan2 saya banyak yng muslim, bahkan saya sering dikira sebagai muslim (karena mereka belum tahu saya beragama katholik), sering juga diajak salat bersama, tapi saya tidak pernah marah or tersinggung. dan saya akan katakan dengan baik2 kepada mereka bahwa saya bukan muslim, tapi katholik. dan mereka mengerti, paling mereka ngomong “oh.. kirain… “. dan kemudian yang ada adalah saling menghargai diantara kami. saya tidak akan pernah marah jika dianggap non-muslim, bahkan jika ada yang menjelek2an agama saya pun, saya tidak akan marah, karena saya tidak men-tuhan-kan agama. dan agama bukan segalanya bagi saya. karena bagi saya mencintai Allah dan menyayangi sesama lebih penting daripada mencintai dan menyayangi agama.dan menjaga persatuan dan kesatuan negara Indonesia ini jg lebih penting daripada sekedar membela “kehebatan” agama kita masing2.
    Mauliate..

    Komentar Anda selayaknya dibaca oleh pembuat komik itu. Untuk apa sih muslim diusik-usik dan nabinya dihina-hina? Batak muslim itu bejibun, jadi tak seharusnya si pembuat komik itu menghina Islam dengan membawa-bawa simbol-simbol batak. Gara-gara itu, banyak org yakin kl pembuat komik itu adalah orang batak yg non muslim. Dan mungkin saja itu benar.

    Like

  19. ywd tmn2 awak semua…

    jgn sapme org batak terpecah gara2 agama…
    mungkin ada orang d luar sana yang mengharapkan perpecahan diantara sesama batak,
    sebab orang batak mah semuanya kompak euy…
    mari bersatu,qta pimpin indonesia ini…

    bekerjalah seperti orang jawa,
    berpikirlah seperti orang BATAK,
    dan beramahtamahlah seperti orang sunda…
    peacee….

    bekerjalah seperti orang batak, berpikirlah seperti orang batak dan beramahtamahlah seperti orang batak. 🙂

    Like

  20. HORAS ITO….

    Saya lahir di malaysia tetapi masih gembira menjadi sebahagian dari kuam BATAK kerna ramai orang malaysia tahu BATAK makan orang,
    jadi mereka takut sama kuam BATAK,KAUM BATAK MEMANG BAGUS dibuat TEMAN dan bijak mencari peluang…..
    saya mohon kepada semua yg ingin cari perluang layari website ni
    http://www.makan-dapat-duit.com

    Gunakan MINDA kita keARAH yg betul,

    Satukan KAUM kita keARAH yg BETUL,

    SAMA-SAMA KITA BANTU KAUM KITA.

    KAUM YG BERJAYA ADALAH KAUM YG BERATU……….
    ARIL PANJAITAN
    AMPANG SELANGOR
    0162619977
    0193120977

    ok sip, bang 😀

    Like

  21. kita belajar bekerja, beretika, bermoral, berimtaq, beriptek, agar berkualitas, hanya orang-orang yang kebanyakan omong banyak bohong, satu kata jadikan jadi perbuatan baik, karena mulut merupakan harimau yang siap menerkam dan diterkam. yang tidak tau sejarah ya gitu deh… klo batak biasanya btl ( batak tembak langsung) sekarang pun ku tembak mereka dengan sejarah yang benar, datangnya negara barat ke indonesia kan hanya untuk mencari rempah-rempah atau bahan baku untuk kepentingan mereka, caranya kan bermacam-macam antara lain secara keras seperti berperang (alat mereka kan sudah lebih lengkap namun mereka tidak membunuh orang batak karena kalau dibunuh siapa jadi budaknya untuk mengambil hasil bumi tapanuli, nah mereka tau bahwa batak itu keras maka caranya lemah lembut sesuai dengan ajaran agama yang dia bawa karena kalau tentara masuk langsung pasti berperang , itulah politik mereka utk menjajah tanah batak sampai sekarang kan terbukti, sudah berapa lama kita merdeka sudah ada kemajuan di sana? semuanya kan di bawa keluar negeri. secara pri badi saya mendoakan mereka agar mereka mendapat tobatan nasuha cepat sadar bahwa dalam diri mereka adalah banyak munafik dan sombong setelah mendapat kedudukan di Indonesia ini. perhatikanlah daerah tapanuli yang banyak dibangun adalah rumah yang meninggal, sedangkan rumah yang masih hidup banyak yang mau tumbang, tak ada di agama manapun dalam kitabnya tertulis bahwa anak yang baik adalah membangun kuburan atau rumah orang yang meninggal. tapi bangunlah anak anak yang beriman (naporsea) bahwa tuhan itu ada jadi karena banyak sudah makan babi ya perlakuan pun seperti itu (rakus) sedangkan orang yang sering puasapun masih banyak yang rakus, apalagi makan binatang yang sifatnya rakus bukankah yang kita makan itu menjadi darah daging kita? perlu diteliti dan dijelaskan ini kepada masyarakat kita.
    ,kita tahu negara jerman, belanda, perancis, inggris, italya, portugis, jepang, rasa nasionalismenya tinggi sampai daerah jajahannya pun di perluas dengan segala macam cara demi negaranya supaya maju…… pokoknya saya secara pribadi malu sebagai batak , karena terkenal dengan kerakusannya seperti babi sampai tai sayapun dimakan babi tersebut… inilah pertanda bagi saya, apalagi ada makan anjing lagi kan seperti suku bar-bar… wah kasihan juga mereka yang belum dapat hidayah dari Allah SWT. doaku semoga saudaraku yang non muslim membaca kitab suci al-qur’an agar mendapat hidayahNya…amiin.

    Like

  22. pentng amat ngaku2 gw batak ini..batak itu…dasar merasa hebat…gw BATAK gw bangga jadi batak….

    Like

  23. Orang batak lebih dahulu mengenal islam ketimbang ..kristen.. apa lagi rg mandailing lebih dahulu mengenal slam mulai era kejayaan barus…. d#n bnyk dari merea pengikut tarekat Naqsabandiyah

    Like

Leave a comment