Oh PSMS-ku… Oh Markus!


fans PSMSFinal Liga Indonesia 2007/2008 sangat menyesakkan. Sudahlah tak boleh ditonton langsung, PSMS Medan pun keok.

Seandainya saja suporter Persija dan Persipura tak berulah, final itu bisa dipenuhi suporter PSMS Medan di Jakarta. Bisa diprediksilah, bila suporter PSMS Medan di Jakarta, bakal lebih melimpah dari Sriwijaya. Tapi tampaknya, PSMS memang harus berjuang “sendirian”. Jakarta tak rela, PSMS menang.

Suporter Persija pun, walau berat, sebenarnya bisa saja disedot PSMS. Itu karena Sriwijaya berulangkali mempermalukan Persija di Copa Indonesia dan Liga Indonesia. Secara psikologis, PSMS sebenarnya sudah “juara sebelum bertanding”.

Final tanpa penonton, bukanlah sebuah final. PSSI lebih mencari aman dan tak ingin pusing menambah “uang keamanan”. Polda Metrojaya toh wajar saja bila tak mau menjaga keamanan dengan “tangan kosong”.

PSSI masih berpikiran, sebuah pertandingan sepakbola adalah sebuah pertandingan olahraga semata. Dia tidak memperhitungkan, olahraga –terutama sepakbola- adalah pemupuk solidaritas, penumpahan segala emosi dalam satu ikatan, simbol rasa memiliki terhadap sesuatu. Bukankah, bahkan dalam sebuah pertandingan kelas kampung pun, fanatisme itu sudah diikat. Sepakbola itu “kita dan kami”, bukan “mereka” yang cuma tontonan.

Yang sedang “lelah”, berkeringat, deg-degan, senang dan tertawa, menangis, memaki, terdiam dan seterusnya itu, bukan cuma pemain, tapi juga fans.

Fanatisme ini tak disadari PSSI. Bahkan di manapun, soal pertandingan dan keamanan itu sudah satu paket. Dengan memaksakan final tanpa penonton, maka sudah lengkaplah bila akibat PSSI, sepakbola Indonesia di 2007 ini “hancur lebur”. Lha wong Ketua Umum PSSI saja, sedang ditahan karena korupsi kok.

Markus
Markus Horison, kiper terbaik nasional dan kiper PSMS itu, bagi saya adalah pemain terbaik sekaligus kiper yang melakukan blunder konyol. Dua gol terakhir itu akibat “kepuasannya” terhadap skor sementara 1-1. Ketika skor masih imbang, dia selalu tersenyum dan saya kira dia sudah beranggapan bahwa dialah pahlawan. Dia pede sekali mengharapkan hasil ditentukan lewat pinalti, seperti melawan Persipura.
Markus Horison
Markus memang pahlawan! Tapi ia hanya salah satunya. Sepuluh orang pemain PSMS yang telah membuat kocar-kacir Sriwijaya, itulah pahlawan sebenarnya: sebuah tim!

Semua penonton menyayangkan keputusannya yang gegabah dengan memotong bola sepakpojok. Dia seharusnya tahu, keberhasilannya berkali-kali memotong umpan silang, bukan seterusnya akan berhasil.

Dia juga harus tahu, dia tak perlu ikut-ikutan naik ke depan gawan lawan untuk menyambut tendangan korner. Saat itu, pertandingan masih tersisa 7 menit lagi. Dan, Anda lihatlah ketika ia berlari pulang ke gawangnya ketika bola mental ternyata di dapat oleh pemain Sriwijaya: ia hanya berlari kecil!

Saya tak tahu, apakah sikapnya itu diperintahkan oleh Freddy Muli (pelatih) atau tidak. Tapi skor 3-1. PSMS KO!

Saya cuma salah seorang fans. Di masa depan, dia harus memperbaiki mentalnya. Tak harus berpuas diri. Dia kiper yang sangat hebat. Untuk ukuran nasional, bagi saya saingannya hanya Ferry Rantolu, kiper Sriwijaya itu. PSMS harus mempertahankan dia, jangan sampai dibeli oleh klub lain.

Sikapnya yang masih sering mengangkat kaki ke arah lawan walau bola sudah didekapnya, bagi saya mental yang sudah harus dibuang.

Tapi, ah sudahlah. PSMS-ku sudah kalah. Mau bilang apa lagi…

* * *

foto:

1. www.psms-medan.com
2. dari FS-nya Markus (http://www.friendster.com/photos/41958204/1/633203577)

18 thoughts on “Oh PSMS-ku… Oh Markus!

  1. bah, aku setuju kawan hal si markus ini. bung nirwansyah bagus kali mendetilkan “polah” si plontos ini, mulai gaya dia mengangkat kaki mengarah ke tubuh lawan, senyumnya yg menyiratkan kebanggaan diri, dan overconfidence yang bak badut itu. tapi sudahlah. si markus harus belajar dewasa lagi dan lebih menghargai situasi serta lawan. dia juga perlu menanamkan arti respek dalam hidupnya.

    gol kedua itu, mutlak kesalahan markus dan pemain belakang. tidak biasanya dia berada dibelakang pemain lawan saat motong bola crossing. anginlah yang dia tangkap !!. dan pemain belakang tidak ada yang menjaga pergerakan si gumbs yang leluasa nyundul. mantap kali gol si gumbs ini, semantap gol dia waktu lawan persija. powerfull serta pergerakan tubuhnya yang dinamis. di usia 35th masih bagus kinerjanya juga kedewasaannya.

    gol ketiga, udah lah. jadi ketawa sendiri kuingat itu.

    tapi bung, aku tetap bangga dengan perjuangan anak-anak psms ini, luar biasa perjuangannya dan mengingat masalah-masalah yang mereka telah hadapi. viva psms, majulah periode selanjutnya. pertahankan bung fredy mulli, james, sakti, markus, mahyadi, supardi, legimin, chena, mbom, murphy, usep, masperi, dan andhika. beli zah rahan (makin mahal kali wak ini ya?) alamsyah nasution (penendang pojok sriwijaya yng cikal gol kedua) – bagus kali pergerakan dia, serta wijay (gelandang sriwijaya yang asli anak keling medan). dan yang utama, didik yang serius anak lokal medan yang bertalenta istimewa supaya masuk skuad inti.

    Like

  2. Melihat pertandingan final Liga Indonesia 2007 / 2008 Minggu malam rasanya kita orang medan kesal kali. kesal sedih dan …………..entahlah
    Markus ….. markus disuruh jaga gawang koq kemana-mana
    Lihat markus menggoyangkan jala gawang setelah gol ke 2 dari Sriwijaya sebagai penonton kita jadi marah ……….. uch markus ….
    langsung chanel tv diarahkan ke yang lain, enggak tega lihat kekalahan PSMS (enggak siap terima kenyataan barangkali) karena terlalu menjagokan PSMS.
    Tapi apapun itu kali ini PSMS BOLEH KALAH tapi tidak untuk BERIKUTNYA …..

    Like

  3. @ pemerhati: randiman tarigan itu mesti memperhatikan daftar belanjaan yang disusun bung pemerhati ini.

    @ khosiyah: iya, sama-sama kesel. abis nonton, aku langsung maen PS…kuhajar Sriwijaya 12-0, 😀

    Like

  4. PSMS Medan dengan 10 pemain sudah melakukan semua yang mereka bisa. Benar-benar DIE HARD alias jugul, pantang menyerah. Kita harus tetap hargai itu.

    Soal ulah Markus, kiper sekelas Peter Schmeichel pernah melakukan kebodohan seperti itu di ajang Piala Eropa, waktu mengawal gawang Denmark. Dalam salah satu kejadian dia maju terlalu jauh meninggalkan gawang, karena kesal timnya sudah tertinggal 0-2; tiba-tiba pemain lawan melakukan tembakan voli jarak jauh…Schemeichel pun berlari sambil mundur, tapi bola tetap meluncur di atas kepalanya. Gol. Denmark kalah 0-3, Schmeichel hanya bisa tersenyum kecut, tapi teman-temannya tetap merangkul dan membesarkan hatinya.

    Kurasa kita pun harus begitu, harus tetap percaya pada Markus, karena di balik kerugian yang timbul akibat tindakannya, disitu tersirat mental yang sangat kokoh, yang tidak grogi biar pun main di final pertamanya dan dengan kondisi tim yang timpang karena tinggal 10 pemain.

    Tetap SEMANGAT!
    Viva PSMS Medan

    Raja Huta
    Jakarta

    Like

  5. sorry ni Bro, PSMS mu keok sama SRIWJAYA FC ku
    —————-
    tapi tahun ini emang jatah tim2 pulau sumatera merajela di copa dan ligina
    komen blog y jg

    Like

  6. @ tobadreams: sssst, markus dilirik persija

    @ evenrama: tak apalah, kasih poin sama sriwijaya 😀 alamat blognyanya apa?

    @ julfan: komen yang melegakan sekaligus mengiris hati plus membuktikan PSMS sangat dicintai rakyat medan. 🙂

    Like

  7. Lae Nirwan yang baik, dan warga Sumut sekalian,
    Baru saja kita berduka karena PSMS kalah, ini ada lagi duka yang lebih besar dan kekalahan yang lebih pahit dan fatal :

    Aku minta izin mengkampanyekan lewat blog yang keren dan mencerahkan ini mengenai situasi “gawat darurat” di hutan alam Tele, yang kemarin aku singgung sedikit di artikel “Water Is Life”. Ternyata sejak dua malam yang lalu, sisa-sisa hutan alam di Kabupaten Samosir itu sudah mulai ditebas dengan gergaji mesin.

    Kami, Komunitas TobaDream, sangat terpukul dan prihatin atas kesewenang-wenangan pemda setempat. Bahkan kami merasa tertipu, karena Bupati Samosir Mangindar Simbolon sudah memberi garansi kepada kami, saat bincang-bincang di komunitas kami empat bulan lalu. Ternyata beliau BERBOHONG. Pak Bupati malah mengeluarkan izin pembabatan hutan seluas 2.250 hektar di Tele, yang konon akan dijadikan perkebunan bunga.

    Kami sangat mengharapkan dukungan media massa, terutama dari rekan-rekan bloger Indonesia, untuk memberikan tekanan agar pembabatan hutan pusaka itu dihentikan.

    Bagi yang tergugah dan ingin tahu, baca artikelnya di http://ayomerdeka.wordpress.com/

    Terima kasih

    M E R D E K A !

    Like

  8. Hoiiiii….kalian sambutlah..kembalinya si Markus Horison Ririhena….ke PSMS
    jaga baik-baik itu si plontos…..jangan lagi kalian biarkan kabur si plontos ya…….keeper nombor satu Indonesia coy….

    akhirnya Medan punyak itu keeper pengganti kejayaan Ronny Paslah dan Ponirin Meka …

    Like

  9. bg…….markus………..
    smngt truz ya…….
    ak akan dukung km, klo tim ga jd mslh,,,
    di tim mn pun kamu ak akn slalu mndukung mu……..

    ak mo tnya nich bang dah married lum ????????????????
    JWB………………………………………….

    Like

  10. ayo psms km pst bisa km harus menang mesti banyak rintangan km harus lewati rintagan itu aku pasti medukung km

    Like

Leave a comment